Menelisik Konstruksi Teori Dan Konsep Mental Process Dalam Pelatihan Penggerak Penguatan Moderasi Beragama

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Dedi Restendi
Firman Nugraha

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah materi yang membahas mengenai mental process diberikan dalam pelatihan dan bagaimana konstruksi materi mental process dalam pelatihan penggerak penguatan moderasi beragama, untuk menemukan jawaban tersebut peneliti menggunakan metode library reseach, hal menarik yang berhasil ditemukan dalam penelitian ini adalah bahwa materi yang membahas teori dan konsep tentang mental process diberikan kepada peserta pelatihan, konstruksi materi mental process yang diberikan kepada peserta dimulai dari materi The Map Is not The Territory yang dijadikan ilmu alat untuk membongkar asumsi – asumsi yang dijadikan sebagai kebenaran yang mutlak, kemudian materi Ladder of Inference yang menyadarkan peserta akan pentingnya melakukan refleksi atau mengulangi kembali tahapan berfikir atas suatu peristiwa sosial keagamaan untuk menghindari bias kognitif, selanjutnya materi U Theory, Scenario thinking dan Sytem thinking. Materi – materi mental process diberikan kepada peserta pelatihan penggerak penguatan moderasi beragama bertujuan untuk membongkar kekeliruan berpikir dan asumsi subjektif atas keragaman dan perbedaan, Membangun kesadaran peserta akan pentingnya pola pikir, sikap dan perilaku yang inklusif dan meningkatkan pemahaman peserta tentang keberagaman sosial dan keagamaan.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Restendi, D., & Nugraha, F. (2023). Menelisik Konstruksi Teori Dan Konsep Mental Process Dalam Pelatihan Penggerak Penguatan Moderasi Beragama. Jurnal Perspektif, 16(2), 129–140. https://doi.org/10.53746/perspektif.v16i2.153

References

  1. Abror, M. (2020). Moderasi Beragama Dalam Bingkai Toleransi. RUSYDIAH: Jurnal Pemikiran Islam, 1(2), 143-155. https://doi.org/10.35961/rsd.v1i2.174
  2. Akhmadi, A. (2019). Moderasi beragama dalam keragaman Indonesia. Inovasi-Jurnal Diklat Keagamaan, 13(2), 45-55.
  3. Ambarita, J., & Yuniati, E. (2021). Blog Interaktif Berbasis Literasi Digital Sebagai Media Kampanye Moderasi Beragama Bagi Generasi Milenial. Tatar Pasundan: Jurnal Diklat Keagamaan, 15(2), 130- 144.
  4. Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta.
  5. Argyris, C. dan Schön, D. (1978). Organisational Learning : A Theory of Action Perspective. MA: Addison- Wesley.
  6. Beck, A. T. (1976). Cognitive Therapy and the Emotional Disorders. New York: Intenational Universities Press
  7. Bateson, G. (1972). Steps to an ecology of mind. San Francisco: Chandler. Chomsky, N. (1957). Struktur Sintaksis. Den Haag: Mouton.
  8. Dewey, J. (1938). Experience and Education. United States: Kappa Delta Pi.
  9. De Porter, B., & Mike, H. (1992). Quantum Learning. Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan.
  10. (A. Abdurrahman, Penerj.) Bandung: Perbit Kaifa.
  11. Fahri, M., & Zainuri, A. (2020). Moderasi Beragama di Indonesia. Intizar, 25(2), 95-100.
  12. https://doi.org/https://doi.org/10.19109/intizar.v25i2.5640
  13. Freud, S. The Interpretation of Dreams. 1913. New York: Macmillan.
  14. Futaqi, S., & Mashuri, S. (2021). Religious moderation cyber: Sebuah Strategi Pengarusutamaan Melalui Literasi Media Baru. Tatar Pasundan: Jurnal Diklat Keagamaan, 15(2), 182-195.
  15. Haidt, J. (2012). The Righteous Mind: Why Good People are Divided by Politics and Religion. United States: Pantheon Books
  16. Horshit. (2014). Evaluation of Training and Development: An Analysis of Various Model. Journal of Bussiness and Management, 5(2), 16-17. Diambil kembali dari https://doi.org/10.9790/487X- 0521622
  17. Ibda, H., & Sofanudin, A. (2021). Program gerakan literasi ma’arif dalam meningkatkan moderasi
  18. beragama (wasatiyyah islam). Tatar Pasundan: Jurnal Diklat Keagamaan, 15(2), 166-181.
  19. James, W. (1890). The Principles of Psychology. New York : Henry Holt and Company
  20. Junaedi, E. (2019). Inilah Moderasi Beragama Perspektif Kemenag. Harmoni, 18(2), 182–186.
  21. https://doi.org/10.32488/harmoni.v18i2.414
  22. Kahneman, D. (2011). Thinking, Fast and Slow. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, Diambil dari
  23. https://opac.pktj.ac.id/index.php?p=show_detail&id=3060
  24. Kamaliyah, N. (2021). Pengenalan Nilai Moderasi Pada Anak Usia Dini Melalui Permainan This or That Berbasis Aplikasi Tiktok. Tatar Pasundan: Jurnal Diklat Keagamaan, 15(2), 209-217.
  25. Kandel, Eric. (2006). In Search of Memory: The Emergence of a New Science of Mind. The FASEB Journal.
  26. 10.1096/fj.06-0604ufm.
  27. Kementerian Agama (2019). Pedoman Penyelenggaraan Penguatan Moderasi Beragama Bagi Pegawai Negeri Sipil Kementerian Agama. Jakarta: Kementerian Agama.
  28. Latifah, F. A., Samsudi, & Masrukan. (2014). Model Supervisi Akademik Kelompok Berbasis Think Talk Write Untuk Peningkatan Kemampuan Guru Menyusun Karya Tulis Ilmiah. Educational Management,
  29. (1). Diambil kembali dari https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eduman/article/view/4357
  30. Marwan, A. (2017). Membangun Gerakan Literasi. Dipetik September 7, 2019, Diambil kembali dari http://harian.analisadaily.com/opini/news/membangun- gerakanliterasi/339316/2017/04/11
  31. Miller, George A. (1956). The Magical Number Seven, Plus or Minus Two: Some Limits on Our Capacity for Processing Information : Psychological Review, Diambil dari https://img3.reoveme.com/m/049764c53e25268b.pdf
  32. Miles, M. B. & Huberman, M. (1992). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia Muzzammil, F. (2021). Moderasi Dakwah Di Era Disrupsi (Studi tentang Dakwah Moderat di Youtube).
  33. Tatar Pasundan: Jurnal Diklat Keagamaan, 15(2), 109-129.
  34. Natanael, Y., & Ramdani, Z. (2021). Pengembangan instrumen dan pengujian properti psikometri skala moderasi beragama di perguruan tinggi. Tatar Pasundan: Jurnal Diklat Keagamaan, 15(2), 196-208. Piaget, J. (1954). The Construction of Reality in the Child. New York: Basic Books.
  35. http://dx.doi.org/10.1037/11168-000
  36. Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan. (2018). Dokumen II Kurikulum Diklat Teknis Substantif Pendidikan. Jakarta: Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan.
  37. Rasad, A., & Nugraha, F. (2023). Gerakan Dakwah Dan Pengarusutamaan Moderasi Beragama Menuju Kerukunan Umat Beragama. Transformasi, 5 (1), 126-140.
  38. Rohman, D. A. (2020). Moderasi Islam Indonesia Dalam Media Cetak. Tatar Pasundan: Jurnal Diklat Keagamaan, 14(2), 121-134.
  39. Saifuddin, L. H. (2022). Moderasi Beragama Tanggapan Atas Masalah, Kesalahpahaman, Tuduhan dan Tantangan yang Dihadapinya. Jakarta: Ngariksa.
  40. Scharmer, C.O. 2016. Theory U: Leading from the Future as it Emerges. The Society for Organizational Learning 2nd ed, San Francisco, United States : Berrett-Koehler.
  41. Schwartz, P. (1991). The Art of The Long View. New York: Doubleday.
  42. Senge, Peter M. (1992). The Fifth Discipline: The Art and Practice of the Learning Organization, USA - New York: Doubleday.
  43. Shihab, M. Q. (2019). Wasathiyyah Wawasan Islam tentang Moderasi Beragama. Lentera Hati Group.
  44. Simon, H. A. (1997). Administrative behavior a study of decision-making processes in administrative organizations. The Free Press
  45. Sugiyono. (2007). Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta. Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
  46. Suparno. (2000). Langkah-langkah Penulisan Artikel Ilmiah. Dalam A. Saukah, & M. Waseno, Menulis Artikel untuk Jurnal Ilmiah. Malang: UM Press.
  47. Tversky, Amos; Daniel Kahneman, 1974. Judgment under Uncertainty: Heuristics and Biases. Science,
  48. New Series, Vol. 185, No. 4157.
  49. Umar, A. (2011). Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Rajawali Pers.
  50. Witro, D., & Alamin, N. (2021). Grounding Islam Moderation Through Social Media: A Form To Prevent Islamophobia in Indonesia. Tatar Pasundan: Jurnal Diklat Keagamaan, 15(2), 145-153.
  51. Yusnawati, Y., Wira, A., & Afriwardi, A. (2021). Internalisasi Nilai-Nilai Moderasi Beragama Di Instagram.
  52. Tatar Pasundan: Jurnal Diklat Keagamaan, 15(1), 01-09.