Transformasi Pelatihan : Pengembangan Materi Pelatihan Dari Segi Konten Melalui Massive Open Online Course (MOOC)

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Nyimas Hikma Susanti

Abstract

MOOC (Massive Open Online Course) berbasis transformasi digital adalah salah satu program pembelajaran jarak jauh menggunakan media internet. MOOC menjadi tren tersendiri dalam transformasi pelatihan yang modern, dari sekian banyak manfaat ataupun peluang yang diperoleh tentunya ada beberapa tantangan yang harus dilewati dalam penggunaannya yakni di bidang waktu dan proses pembuatan konten. MOOC sedikit berbeda dengan PJJ yang berlangsung secara synchronous, dimana pengajar dan peserta pelatihan perlu online secara bersamaan untuk dapat berinteraksi secara virtual. MOOC memadukan sistem pembelajaran synchronous tersebut dengan metode asynchronous, dimana peserta melakukan pembelajaran mandiri melalui konten pelatihan yang telah disediakan oleh penyelenggara dan pengajar pelatihan, baik dalam bentuk modul, bahan tayang, maupun materi video

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Hikma Susanti, N. (2023). Transformasi Pelatihan : Pengembangan Materi Pelatihan Dari Segi Konten Melalui Massive Open Online Course (MOOC). Jurnal Perspektif, 16(2), 209–214. https://doi.org/10.53746/perspektif.v16i2.158

References

  1. Ashmos, D. P. dan Dennis D., 2000. Spirituality at Work a Conceptualization and Measure. Journal of Management Inquiry. Juni. 9, 2. ABI/INFORM Global.
  2. Baturay, M. H. (2015). An Overview of the World of MOOCs. Procedia - Social and Behavioral Sciences, vol. 174. 427- 433.
  3. Chandrawati, S. R. (2010). Pemanfaatan E-Learning dalam Pembelajaran, Cakrawala Kependidikan, 8(2), pp. 172– 181.
  4. Darin E. Hartley (2001). Selling e-Learning, American Society for Training and Development
  5. Jalaluddin, 2001. Teologi Pendidikan, Jakarta: Raja Grasindo Persada
  6. Johan, I. (2002). The Design of an E-learning System Beyond the Hype. Internet and Higher Education 2002 Volume 4 pp. 329-336.
  7. Ghozali, I. 2002. Pengaruh Religiositas terhadap Komitmen Organisasi, Keterlibatan Kerja, Kepuasan Kerja dan Produktivitas. Jurnal Bisnis Strategi. Vol. 9/Juli/Th. VII. p. 1-13.
  8. Hayadin. 2014. Sistem Penyelenggaraan Diklat Jarak Jauh di Balai Diklat Keagamaan Denpasar. Jakarta: Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan.
  9. Leo Agung Manggala Yogatama, 2015. Kajian Spiritualitas di Tempat Kerja pada Konteks Organisasi Bisnis, Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Atma Jaya
  10. Masruroh, Feriana. (2020). Praktek Pendidikan Jarak Jauh di Universitas Terbuka Indonesia. EduTech, 19(2), pp.
  11. -213
  12. Picciano, Anthony G. 2002. “Beyond Student Perceptions: Issues of Interaction, Presence, and Performance in an Online Course.” Journal of Asynchronous Learning Network 6(1)
  13. Pusdiklat Tenaga Teknis Keagamaan. (2009) Panduan Penyelenggaraan DJJ. Pusdiklat Tenaga Teknis Keagamaan Press : Jakarta
  14. Rosenberg, Marc. J. (2001). E-Learning : Strategies For Delivering Knowledge In The Digital Age. USA : McGraw-Hill Companies
  15. Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, diakses tanggal 27 Desember 2023 dari https://peraturan.bpk.go.id/Details/38580/uu-no-5-tahun-2014